kiri kanan Zigzag :
TERTEGUN KU MEMANDANGMUE

Selasa, 12 Januari 2010

SUBNET MASK

subnet mask digunakan oleh router untuk menentukan bagian mana yang merupakan alamat jaringan dan bagian mana yang menunjukkan alamat host. Subnet mask merupakan suatu bilangan 32 bit yang terbagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 8 bit biner sebagai mana format IP address yang juga ditulis dalam notasi desimal bertitik. Subnet mask secara default untuk setiap kelas diperlihatkan dalam tabel berikut :
Kelas Subnet Mask dalam biner Subnet Mask dalam desimal
A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Pada subnet mask default, dimana oktet bernilai 1 untuk semua bit –nya (11111111) menunjukkan alamat network sedangkan oktet bernilai 0 semua bit-nya (00000000) menunjukkan alamat host yang tersedia dalam sebuah jaringan.

SUBNETTING
Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang telah anda miliki, yaitu sebagian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat network ID tambahan.

Sebagai contoh, akan dipergunakan network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.192.0 yang sama. Cara yang bisa dipakai :
• Dari nilai oktet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP address adalah kelas B dengan oktat ketiga diselubungi denga `n angka 192
• Pakai rumus (256 – angka oktet yang diselubungi) = (256 – 192) = 64
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan angka 64, yaitu 64 dan 128

Dengan demikian, subnet yang tersedia adalah :
• 130.200.64.0
• 130.200.128.0
Jadi kelompok IP address yang dapat dipakai adalah :
• 130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
• 130.200.128.1 sampai 130.200.191.254

Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah : 2n – 2
n adalah jumlah bit yang diselubungi

Rumus untuk menghitung jumlah host per subnet = 2N – 2
N adalah jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID

Contoh :
Untuk kelas B dengan 3 bit diselubungi, subnet masknya dalah 11111111.11111111.11100000.00000000 atau 255.255.224.0
Jadi jumlah subnet = 23 – 2 = 6
Jumlah bit yang masih tersisa untuk host ID adalah N = 16 – 3 = 13
Sedangkan jumlah host persubnet = 213 – 2 = 8190

Jika Network ID yang dipergunakan 222.200.0.0

Dengan menerapkan rumus (256 – angka oktet yang diselubungi) = (256 – 224) = 32

Maka subnet yang tersedia adalah :
• 222.200.32.0
• 222.200.64.0
• 222.200.96.0
• 222.200.128.0
• 222.200.160.0
• 222.200.192.0

Dengan kelompok Ip Address yang dapat digunakan adalah :
• 222.200.32.1 sampai 222.200.63.254
• 222.200.64.1 sampai 222.200.95.254
• 222.200.96.1 sampai 222.200.127.254
• 222.200.128.1 sampai 222.200.159.254
• 222.200.160.1 sampai 222.200.191.254
• 222.200.192.1 sampai 222.200.224.254

Perlu diketahui bahwa alamat yang menunjukkan host tidak boleh diberi angka 1 atau 0 semua (255.255.255.2555 atau 0.0.0.0). Karena kalau angka binernya 1 semua tidak akan menunjukkan alamat host melainkan akan dianggap oleh sistem jaringan sebagai alamat broadcast (kelompok dalam sebuahnetwork) sedangkan jika angkanya 0 semua, maka oleh sistem akan dianggap sebagai alamat jaringan itu sendiri.

Dalam hal ini bisa digambarkan seperti kita hendak mengirim surat, jika paket data merupakan isi sebuah surat maka Ip address menunjukkan alamat rumah sedangkan alamat network menunjukkan alamat jalan dan alamat broadcast menunjukkan nama RT dalam suatu kelompok masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar